Sabtu, 01 April 2017

Laporan Biokimia Gizi - Komponen Darah






DISUSUN OLEH :
1.   D. Yumna Khoerunnisa   (P1337431216005)
2.   Sherly Niapunowisari      (P1337431216006)
3.   Safira Arsy Sahara           (P1337431216019)


PRODI D IV GIZI REGULER A
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2016 / 2017


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Tujuan
-          Mengetahui komponen-komponen dalam darah
-          Mengetahui cara memisahkan plasma darah dan endapan darah
-          Mengetahui cara memisahkan fibrin dengan serum
-          Mengetahui kadar hemoglobin dalam darah dengan metode sahli

B.     Prinsip Praktikum
Darah dipisahkan menjadi dua bagian yaitu plasma darah dan endapan darah, plasma darah yang didapat ditambahkan dengan NaCl 0,9% dan CaCl 20% kemudian disaring sehingga terbentuklah filtrat yang merupakan serum darah.
Hemoglobin dengan penambahan HCL 0,1N akan dirubah menjadi hematin asam (hemin) yang berwarna tengguli (coklat). Warna yang terjadi diencerkan dengan aquadest sampai menyamai warna standar.

C.    Landasan Teori
      Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang berwarna merah. Darah berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu mengambil oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh, mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, menyebarkan panas ke seluruh tubuh (Syaifuddin, 2006).
Darah Manusia terdiri dari dua komponen utama yakni plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah merupakan bagian yang cair Terdiri dari serum dan fibrinogen. Sementara sel-sel darah adalah bagian yang padat, hal ini di karena kan sel-sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan keping-keping darah.
Plasma darah adalah cairan yang berwarna Kuning Jernih, pada plasma darah terkandung 90% air serta larutan bermacam-macam zat sejumlah 7 sampai 10%. zat-zat yang terkandung dalam plasma darah terdiri atas, sari makanan, hormon, enzim, mineral, antibodi serta zat-zat sisa (contohnya karbon dioksida dan sisa pembongkaran protein). sisa makanan tersebut di serap oleh usus halus. Mineral yang berada di dalam plasma darah terdapat dalam bentuk garam mineral. Adapun fungsi garam-garam mineral adalah untuk mengatur tekanan osmotik dan pH darah. Protein yang terdapat dalam darah atau protein darah terdiri dari albumin, globulin dan fibrinogen. 
Apabila larutan protein yang berada di dalam plasma darah di endapkan dengan sentrifuge (alat pemutar), akan tertinggal cairan berwarna kuning jernih yang disebut serum.  Serum mengandung antibodi yang dapat melawan zat/benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh. Zat asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen. Antibodi yang dapat menggumpal kan antigen disebut presipitin, yang dapat menguraikan antigen disebut lisin, dan yang dapat menawarkan racun di sebutan titoksin.
Sel darah merah atau yang di kenal juga dengan eritrosit memiliki bentuk bulat pipih bagian tengahnya cekung (bikonkaf) dan tidak berinti.eritrosit berwarna merah di karenakan mengandung hemoglobin. Hemoglobin merupakan senyawa protein yang mengandung zat besi.sel darah merah di bentuk di dalam sumsum merah tulang pipih. selanjutnya, darah beredar keseluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. Usia sel darah merah kurang lebih 120 hari. Eritrosit atau sel darah merah yang sudah tua akan di bongkar oleh hari dan limpa. Di dalam hati, hemoglobin di ubah menjadi zat warna empedu atau yang di kenal dengan bilirubin, yang kemudian di tampung dalam kantong empedu. Bilirubin ini berfungsi sebagai pemberi warna pada fases. Zat besi yang terdapat pada hemoglobin kemudian dilepas dan digunakan untuk membentuk sel darah merah baru.Fungsi utama dari sel darah merah adalah mengikat oksigen dan karbon dioksida. Bagian sel darah merah yang sangat berperan dalam mengikat oksigen adalah hemoglobin.
Sel darah putih atau yang di kenal dengan nama leukosit, sel darah putih memiliki inti akan tetapi tidak memiliki bentuk sel yang tetap dan tidak berwarna. Leukosit dalam milimeter kubik darah lebih kurang berjumblah 8.000. tempat pembentukan sel darah putih adalah pada sumsum merah tulang pipih, limpa dan kelenjar getah bening. semua sel darah putih memiliki masa hidup antara 6 hingga 8 hari. Umumnya sel darah putih berukuran lebih besar dari pada sel darah merah, bentuk amoeboid atau tidak beraturan, dan berinti sel bulat atau cekung, jenis sel darah putih yang terbanyak di dalam tubuh adalah neutrofil, yakni sekitar 60%. Neutrofil berfungsi untuk menyerang dan mematikan bakteri penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh, dengan cara menyelubunginya dan melepaskan suatu zat yang mematikan bakteri.


D.    Alat dan Bahan

·         Pemisahan Serum Darah
-       Alat:
1.      Jarum suntik
2.      Tabung reaksi
3.      Sentrifuge
4.      Pipet tetes
5.      Gelas ukur
6.      Kertas saring
7.      Corong
8.      Beker glass

-       Bahan:
1.      Darah
2.      30 ml NaCL 0,9%
3.      2 tetes CaCl 20%

·         Penetapan Kadar Hemoglobin
-       Alat:
1.      Tabung reaksi
2.      Haemometer
-       Standart warna
-       Pipet Sahli
-       Batang pengaduk
-       Tabung Hb
-       Pipet tetes

-       Bahan:
1.      Sampel darah
2.      Larutan NaCl 0,9 % 30 ml
3.     Larutan CaCl 20 % 2 tetes



E.        Prosedur Kerja

·         Pemisahan Serum Darah
1.      Ambil sampel darah dengan jarum suntik.
2.      Masukkan ke dalam tabung reaksi.
3.      Darah disentrifuge selama 10-15 menit dengan kecepatan 5rpm. Peletakan tabung reaksi pada sentrifuge berhadap-hadapan dengan tabung reaksi yang sama besar dan jumlah larutan sama banyak.
4.      Darah yang telah disentrifuge akan terlihat lapisan atas berwarna bening yang merupakan plasma darah dan bagian bawah merupakan endapan darah atau sel darah.
5.      Ambil 2 ml plasma, encerkan dengan menambahkan 30 ml NaCl 0,9% dan 2 tetes CaCl 20% maka akan terjadi endapan gel.
6.      Saring larutan tadi dengan kertas saring. Saring filtrat adalah serum endapan atau serum darah.

·         Penetapan Kadar Hemoglobin
1.      HCl 0,1 N dimasukkan ke dalam Hb sampai skala 2.
2.      Darah dihisap sebanyak 20µl, dibersihkan ujung luar pipet, lalu dimasukkan ke dalam tabung Hb yang telah berisi larutan HCl 0,1 N.
3.      Aduk darah dan HCl 0,1 N dengan batang pengaduk agar homogen supaya terjadi hematin asam yang berwarna coklat tua.
4.      Masukkan tabung Hb ke kotak standart warna, tambahkan setetes demi setetes aquades sampai warna sampel pada tabung Hb sama dengan standart warna. Setiap kali penambahan aquades harus diaduk agar homogeny.
5.      Kadar Hb dibaca dalam satuan gram/dl.
Nilai normal: Pria 14-16 gr/dl
Wanita 12-14 gr/dl






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hasil pengamatan
·         Pemisahan Serum Darah
No
PERLAKUAN

HASILPENGAMATAN
1.
Pemisahan plasma dan endapan darah :
Darah di sentrifuge selama 10-15menit
·         Terjadi pemisahan komponen darah yaitu plasma dengan endapan darah
·         Lapisan berwarna bening kekuningan yang berada di bagian atas merupakan plasma darah
·         Gumpalan merah yang berada di bagian bawah merupakan endapan darah
2.
Pemisahan fibrin dan serum :
·         2 ml plasma
·         30 ml NaCl 0,9%
·         2 tetesCaCl 20%
Akan terjadi endapan,  kemudian disaring dengan kertas saring
Filtrat : serum   
Endapan : fibrin

·         Penetapan Kadar Hemoglobin

NO
NAMA
JENIS KELAMIN
KADAR Hb(gr/dl)
Kel.4
Kel.5
Kel.6
Kel.10
Kel.11
Kel.12
1.
Dwi nurhidayani
Perempuan


8,2

8,4
10
2.
Nur Amalia F
Perempuan
10,8
10,6

10,4


Tabel hasil pengamatan kadar Hb dalam darah


B.     Pembahasan

·         Pemisahan Serum Darah
1.      Pemisahan Plasma dan Packed Cell
Plasma adalah cairan darah ( 55 % ) sebagian besar terdiri dari air (95%), 7% protein, 1% nutrien. Didalam plasma terdapat sel-sel darah dan lempingan darah, albumin dan gamma globulin yang berguna untuk mempertahankan tekanan osmotik koloid, dan gamma globulin juga mengandung antibodi ( imunoglobulin ) seperti IgM, IgG, IgA, IgD, IgE untuk mempertahankan tubuh terhadap mikroorganisme. Didalam plasma juga terdapat zat/faktor-faktor pembeku darah, komplemen, haptoglobin, transferin, feritin, seruloplasmin, kinina, enzym, polipeptida, glukosa, asam amino, lipida, berbagai mineral, dan metabolit, hormon dan vitamin-vitamin.
Packet Red Cell / PRC, Jenis darah ini adalah paket sel darah merah yang sudah dipisahkan dari sebagian plasma darah atau disebut juga sel darah merah pekat. PRC mempunyai masa simpan 2 minggu bila pemisahan komponen dilakukan secara tertutup. Pemisahan plasma dengan Packed Cell dilakukan dengan dipusing dengan sentrifuge. Perbedaan berat jenis plasma (plasma mengandung 95% air, sehingga berat jenisnya akan lebih kecil dibandingkan endapan merah)  dan packed cell akan menyebabkan pemisahan cairan berwarna kuning dan endapan merah yaitu packed cell. Perbedaan plasma dengan serum adalah, ada tidaknya fibrinogen.Pada serum tidak terdapat fibrinogen yang berperan dalam pembekuan darah.

2.      Pemisahan Fibrin dengan Serum
Pemisahan fibrin dengan serum, dilakukan dengan mengambil 2 ml plasma, kemudian ditambah 30 ml NaCl 0,9% dan 2 tetes CaCl 20%. Setelah terjadi endapan gel, kemudian disaring.Filtratnya adalah serum yang berwarna kuning bening, dan endapannya adalah fibrin.
Serum merupakan plasma darah tanpa fibrinogen, sehingga komposisi serum sama dengan plasma darah. Di dalam serum terdapat albumin dan globulin.Globulin sangat penting untuk tekanan osmotic darah dan mengandung antibodi. Fibrinogen adalah asam amino yang sangat penting untuk pembekuan darah, karena fibrinogen berperan dalam hal tersebut, maka fibrinogen akan dengan cepat membentuk gel-gel.

·         Penetapan Kadar Hemoglobin
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan beberapa kelompok, dapat dilihat bahwa kadar hemoglobin sampel darah Dwi Nurhidayani dan Nur Amalia F rata-rata masih berada di bawah kadar normal. Kadar normal Hb dalam darah adalah 12gram/dl sedangkan rerata kadar Hb sampel darah Dwi Nurhidayani adalah sebesar 8,86, sementara rerata kadar Hb sampel darah Nur Amalia F adalah sebesar 10,6. Hal ini menunjukkan bahwa kadar Hb kedua sampel tersebut masih jauh di bawah kadar normal.
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi tubuh  relawan yang menjadi sampel praktikum saat pengambilan darah dilakukan, atau pembacaan skala yang sangat tergantung pada penglihatan praktikan karena penelitian ini bersifat kualitatif. Pada saat menyamakan warna dengan batang standar, praktikan dapat melakukan kesalahan seperti terlalu banyak menambahkan aquades atau terlalu sedikit menambahkan aquades, sehingga pada saat praktikan membaca penetapan angka kadar hemoglobin kurang akurat.




BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Komponen darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu plasma dan endapan darah. Bagian yang berwarna  bening adalah plasma darah sedangkan bagian yang mengendap berwarna merah adalah endapan darah. Plasma darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu serum dan fibrin, saat  pemisahan serum merupakan filtrat dan fibrin merupakan endapan.
Penetapan kadar hemoglobin adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin yang dimiliki oleh seseorang untuk di mengetahui apakah kadar hemoglobin seseorang dalam keadaan  normal atau tidak. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin seseorang diantaranya kondisi tubuh dan jenis kelamin seseorang. Metode yang di gunakan dalam praktikum kali ini adalah metode sahli, karena metode ini merupakan metode yang paling sederhana. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan oleh kelompok 5 didapatkan hasil bahwa kadar hemoglobin dari sampel tersebut tidak normal yaitu dibawah angka normal.

B.     Saran
-          Ketika menggunakan sentrifuge, tabung reaksi yang diletakkan dalam sentrifuge minimal terdapat dua tabung reaksi dengan volume yang sama dan diletakkan saling berhadap-hadapan agar ketika dipusingkan tabung reaksi tidak pecah karena putaran dengan kecepatan yang tinggi.
-          Telitilah ketika menyamakan warna sampel dengan warna standar hemoglobin dan ketika membaca skala agar hasil lebih akurat.



DAFTAR PUSTAKA

Amri, Azalista. 2013. Laporan Pemeriksaan Darah.Diakses pada 19 Maret 2017.

Fakhriana, Melda. 2014. Laporan  Komponen Darah.Diunduh pada 19 Maret 2017.
Situs web :http://meldafakhriana.blogspot.co.id/2014/01/biokimia-gizi-komponen darah.html


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar